Storage
Area Network – apakah itu?
Onno
W. Purbo
Di
rangkaian COMDEX 2000 yang berakhir di Las Vegas US, penulis berkesempatan
melihat dari dekat perkembangan Storage Area Network (SAN) tersebut atas
sponsor Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO). SAN Merupakan solusi
konfigurasi masa depan dalam media penyimpanan data dalam jumlah besar
(TeraByte) dalam berbagai servis yang berbasis online di Internet maupun
IntraNet. Tulisan ini merupakan terjemahan bebas dari Frequently Asked
Questions (FAQ) tentang Storage Area Network (SAN) yang terdapat di ITIS
Services Resource Center http://www.itisservices.com/.
Apakah
Storage Area Network (SAN)?
Storage
Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang
khusus, terdiri dari server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda
dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data
dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi
bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel,
sebuah teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN
sebuah jaringan dedicated yang platform-independent yang beroperasi dibelakang
server. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan
fisik, dan lapisan managemen, yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan
sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yang sangat aman dan
handal.
Mengapa
Storage Area Network (SAN) dibutuhkan?
Karena
cara tradisional dalam menyambungkan server dengan media penyimpanannya tidak
lagi bisa memenuhi kebutuhan saat ini untuk akses secara cepat data dalam
jumlah yang besar, hal ini mengubah paradigma model penyimpanan secara
dramatis. Protocol legacy tidak lagi cocok untuk menangani data dalam jumlah
besar. Secara contoh, teknologi SCSI menggunakan kabel paralel yang akhirnya
sangat membatasi kecepatan, jarak tempuh data maupun jumlah media penyimpan
yang bisa di tempelkan. Lebih sulit lagi,
sangat tidak praktis untuk menggunakan SCSI untuk menyimpan data dalam
jumlah TeraByte. Di samping itu, konsep tradisional hubungan penyimpan-server
mengacu pada pendapat bahwa pemilik media penyimpan (storage) tersebut adalah
server – hal ini menyebabkan terjadi limitasi dalam akses data. Pada saat
lingkungan komputasi bergerak dari model yang server-centric ke data-centric,
akses ke sumber daya data menjadi sangat kritis. Storage Area Network (SAN)
adalah enabling technology yang memungkinkan sumber daya penyimpanan untuk di
share, sambil memberikan servis akses data secara terus menerus, cepat dan
mudah.
Jadi
apa saja keuntungan dari Storage Area Network (SAN)?
Keuntungan
utama dari SAN adalah:
- Availability: satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yang bebeda dan semua data lebih effisien di manage-nya.
- Reliability: infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
- Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yang proprietary.
- Performance: Fibre Channel (standar enabling teknologi untuk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
- Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar baik untuk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.
- Return On Information Management: Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yang baik, maupun kemampuan untuk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen – SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yang rendah pada saat yang sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
Apakah
pendorong pasar untuk Storage Area Network (SAN)?
Keterbatasan
kecepatan, jarak, dan konektifitas dari teknologi SCSI telah mendorong untuk
mencari alternatif solusi daripada metoda penyimpanan tradisional yang
server-centric. Kebutuhan untuk data sharing dan LAN yang bebas backup (yang
memisahkan antara trafik standar LAN/WAN dengan trafik backup) telah mendorong
awal pergerakan menuju teknologi SAN. Kebutuhan ini, di dorong pula dengan
keinginan untuk menempatkan semua data secara online dan dapat di akses 24x7
dengan kebutuhan globalisasi dan pertambahan populasi pengguna Internet,
akhirnya mendorong perkembangan pasar SAN.
Pendorong
utama pasar SAN:
- Backup Capacity: semakin tinggi-nya kebutuhan akan penyimpanan data dan kebutuhan akan 100% aksesibilitas data oleh perangkat aplikasi telah menyebabkan kesulitan SCSI backup melalui LAN.
- Capacity Growth: Baik IDC maupun Gartner Group mengestimasikan bahwa pertumbuhan data setiap tahunnya melebihi 88%. Untuk memberikan gambaran sebuah perusahaan dengan data 750Gbyte data di tahun 2000 akan membutuhkan 5Tbyte di tahun 2003.
- System Flexibility/Cost: SAN adalah jaringan storage-centric, yang memberikan kemudahan scalability, memungkinkan server dan media penyimpanan (storage) ditambahkan secara independen satu sama lain. Peralatan lainnya, seperti disk array maupun peralatan backup dapat ditambahkan ke SAN tanpa mengganggu server maupun jaringan.
- Availability/Performance: Penggunaan protokol transmisi data untuk media penyimpanan, termasuk SCSI, memungkinkan untuk mentransfer data dalam jumlah besar dengan overhead dan latensi yang kecil.
Seberapa
cepat pasar SAN berkembang?
Proyeksi
industri sangat bervarisasi, biasanya terlalu optimistik. Menurut Dataquest,
pengamat industri, pasar SAN akan berkembang 89% per tahun antara 1999 sampai
2003. Sedang menurut IDC, pasar SAN di harapkan mencapai sepuluh (10) kali
lipat pada tahun 2002. Untuk merasakan berapa besarnya, keseluruhan pasar
penyimpanan data (storage) pada tahun 2000 di perkirakan melebihi US$80 miliar.
Bagaimana
SAN berbeda dengan LAN atau WAN?
SAN
sebetulnya sangat mirip dengan LAN, terutama dalam metoda penyambungan sistem
dengan perangkat keras dan perangkat lunak protokol yang standar.
SAN
berbeda dari LAN dalam dua (2) hal utama yaitu:
- Storage versus Network Protocol: Sebuah LAN akan menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan kecil data dan meningkatkan overhead komunikasi, dan mengurangi bandwidth. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead dan meningkatkan bandwidth.
- Server Captive Storage: Sistem berbasis LAN menghubungkan server dengan clien, setiap server memiliki dan mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data. Setiap penambahan media penyimpanan (storage) akan di tambahkan ke server, tidak di share melalui LAN. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan data (storage) untuk di kaitkan langsung ke jaringan tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN.
Apa
beda antara SAN dan NAS?
Storage
Area Networks (SAN) dan Network-attached storage (NAS) keduanya adalah
teknologi media penyimpanan (storage) yang terhubung ke jaringan, dan
merepresentasikan teknologi penyimpanan (storage) dan jaringan.
Sebuah
SAN adalah jaringan dedicated untuk peralatan penyimpanan (storage) dan host,
yang terpisah dari LAN/WAN di perusahaan. SAN di rancang untuk menangani trafik
data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan
trafik backup yang bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan
lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan,
maupun managemen data yang terpusat.
NAS
adalah file server yang di khususkan, tersambung ke jaringan. NAS menggunakan
protokol LAN seperti ethernet dan TCP/IP, yang memungkinkan NAS untuk lepas
dari limitasi yang ada di teknologi SCSI. Beberapa produk NAS, seperti Network
Appliance Filer dan Auspex server adalah peralatan penyimpan (storage), dan
tersambung langsung ke jaringan messaging atau jaringan publik. NAS produk
cenderung untuk di optimasikan untuk penggunaan file server saja.
Masing-masing
pendekatan mempunyai kelebihan masing-masing, konsensu umum menunjukan bahwa
SAN merepresentasikan hubungan media penyimpan masa depan. Peralatan NAS tentu
akan terus menjalankan fungsi spesifik mereka, tetapi indikasi trend menunjukan bahwa organisasi data-centric akan
melakukan migrasi ke arah model SAN.
Bagaimana
cara saya me-manage SAN?
Saat
ini ada dua (2) metoda dasar dalam managemen SAN:
- SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan managemen peringatan dasar, yang memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan managemen yang bersifat proaktif maupun keamanan (security).
- Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan menyediakan perangkat lunak managemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di terminal yang terpisah (biasanya mesin NT) yang terhubung ke SAN. Dengan menyambungkan terminal managemen ini akan membuka beberapa kemampuan lain dari SAN, seperti zoning (security), mapping, masking, maupun fungsi backup and restore functions, dan managemen kegagalan.
Apakah
SAN Manager?
Sebuah
SAN manager adalah perangkat lunak prorietary Storage Area Network managemen
yang memungkinkan managemen terpusat dari host Fibre Channel dan peralatan
penyimpanan (storage). Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk
menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan di SAN, sambil
memungkinkan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media
penyimpanan yang ada, dan pada akhirnya menekan biaya dalam menjalankan sistem
yang ada dengan lebih effisien.
Kapan
saya harus menggunakan switch vs. hub?
Hub:
Hub biasanya digunakan di sistem yang kecil biasanya jaringan pada tingkat
pemula. Hub biayanya biasanya lebih murah daripada switch, tapi juga hanya
mampu memberikan throughput yang lebih rendah daripada switch.
Switch:
Digunakan dalam aplikasi yang data-intensif, bandwidth besar seperti backup,
video editing, maupun scanning dokumen. Karena adanya jalur data yang redundan
dan kemampuan managemen yang lebih, switch digunakan dalam lingkungan dengan
data dalam jumlah besar yang harus tersedia terus menerus.
Apa
alasan switch bukan hub digunakan di SAN?
Switch
memberikan beberapa keuntungan dalam lingkungan SAN:
- Failover Capabilities: Jika satu switch gagal dalam sebuah lingkungan jalinan switch, maka switch lainnya biasanya masih operasional. Berbeda dengan Hub jika terjadi kegagalan, maka seluruh sistem akan gagal.
- Increased Manageability: Switch mendukung standar Fibre Channel Switch (FC-SW), memungkinkan pengalamatan yang independen dari lokasi subsistem di jalinan fiber, dan memberikan isolasi yang lebih baik untuk mentolerir kegagalan yang pada akhirnya meningkatkan ketersediaan infrastruktur. FC-SW juga memungkinkan host untuk mengidentifikasi subsistem yang tersambung ke switch.
- Superior Performance: Switch memfasilitasi "multiple-transmission data flow", dimana di dalam setiap jalinan sambungan fiber dapat menjaga truput yang tetap secara simultan 100 Mbps. Hub hanya mampu memberikan satu aliran data saja dengan total truput 100Mbps.
- Scalability: Interkoneksi antar switch memungkinkan ribuan interkoneksi tanpa perlu takut terjadi degradasi bandwidth. Sebuah hub akan terbatas pada 126 peralatan yang di interkoneksi.
- Availability: Switch mendukung penambahan subsistem (server maupun media penyimpanan) tanpa perlu re-inisialisasi atau shutdown. Pada Hub dibutuhkan Loop Initialization (LIP) untuk memperoleh alamat subsistem setiap kali terjadi perubahan di loop. LIP biasanya membutuhkan sekitar 0.5 detik dan cukup untuk membuat proses backup tape terputus.
Siapa
saja vendor utama SAN?
Pada
hari ini sudah cukup banyak pemimpin industri yang mendukung evolusi SAN, dan
terlibat cukup dalam di industri jaringan media penyimpan (storage). Beberapa
perusahaan ini antara lain adalah ITIS Services, Hitachi Data Systems,
Hewlett-Packard, Compaq, StorageTek, Brocade, Gadzoox, Veritas, Legato,
Computer Associates, Oracle, DataCore, Ancor, Vixel, Sun, dan Dell. Banyak dari
perusahaan ini menjadi anggota dari
Storage Network Industry Alliance (SNIA). Perusahaan ini yang secara terus
menerus memproduksi produk SAN yang paling mutakhir, dan terlibat secara aktif
dalam membentuk standar yang dibutuhkan dalam Fiber Channel dan industri
jaringan penyimpanan (storage).
Apakah
SNIA?
SNIA
(Storage Network Industry Alliance) adalah sebuah organisasi internasional
non-profit terdiri dari 65 perusahaan yang mempunyai hak pilih. Misi yang di
emban adalah "to promote the use of
highly-evolved, widely accepted storage network systems across the IT
community." Anggota SNIA bekerjasama untuk memberikan solusi media
penyimpanan yang reliable ke pasar. Server SNIA berfungsi sebagai pusat kontak
untuk mempromosikan industri untuk dapat menerima konsep jaringan penyimpanan
(storage), dan bekerjasama dalam pengembangan dan evolusi standar jaringan
penyimpanan (storage).
Adapun
anggota dengan hak pilih tersebut termasuk: (September 2000)
Adaptec
ADIC
ADVA
Agilent
Amdahl
Axis
Communications
BMC
Software
Brocade
Communications Systems
Cereva
Networks
Chaparral
Network Storage
CMD
Technology
CommVault
Systems
Compaq
Computer Corporation
Computer
Network Technology
Crossroads
Systems
CrosStor
DataCore
Software
DataDirect
Networks
Data
General
Dell
Computer
e-Datagroup
EMC
Corporation
Emulex
Corporation
Eurologic
Systems
Exabyte
Corporation
Fujitsu
Computer Products
Hewlett-Packard
HighGround
Systems
Hitachi
Data Systems
IBM
Informix
INRANGE
Technologies
Intel Corporation
ITIS
Services
Legato
Systems
LSI
Logic
Maxtor
Corporation
McDATA
Corporation
Meridian
Data
MTI
Technology Corp.
NetConvergence
Network
Appliance
Network
Storage Solutions
Nishan
Systems
Novell
NuSpeed
OTG
Software
Overland
Data Inc.
PANASAS
Pathlight
Technology
Pirus
Networks
Prisa
Networks
QLogic
Quantum
Seagate
Technology
Sterling
Software
Storability
StorageApps
StorageTek
Syncsort
Incorporated
Sun
Microsystems
Tricord
Systems
Troika
Networks
VERITAS
Software
Vixel
Corporation
Apakah
Fiber Channel?
Fibre
Channel adalah teknologi enabling dibelakang SAN. Sebuah standar interface
media penyimpanan / jaringan, dia menghubungkan sistem host, desktop
workstation dengan peralatan penyimpanan (storage) melalui interface
point-to-point, serial bi-directional. Fibre Channel mampu untuk mengirimkan
data pada kecepatan tinggi dengan latensi rendah melalui jarak yang sangat jauh
– pada kecepatan 1 gigabit (200 MBps full duplex), dan jarak 10 kilometer.
Fiber Channel adalah mekanisme transport yang mendukung banyak protokol (ATM,
FDDI, TCP/IP, HIPPI, SCSI, dll.), memberikan fitur sambungan dan jarak dari
protokol jaringan dengan kesederhanaan dan keandalan dari channel switching
melalui kabel fisik yang sama (baik media tembaga maupun fiber). Interface yang
digunakan untuk menyambungkan kabel Fiber Channel ke host dan peralatan
penyimpanan (storage) biasanya disebut Host Bus Adapter (HBA). Setiap port
menggunakan sepasang fiber untuk komunikasi dua arah, dengan pemancar (TX)
tersambung ke penerima (RX) di ujung kabel Fiber Channel.
Ada
tiga (3) topologi utama yang menjadi basis dari Fibre Channel - Arbitrated
Loop, Point-to-Point, dan Fabric (jalinan).
- Point-to-Point adalah sambungan langsung dua port di SAN. Sambungan ini akan mengalokasikan semua bandwidth yang ada di channel kepada port yang tersambung. Biasanya bandwidth yang diberikan sekitar 100MBps untuk setiap jurusan. Penting disini untuk memilih Host Bus Adapter (HBA) dan kompnen kontrol yang baik.
- Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) adalah topologi yang paling sering digunakan, memungkinkan dua atau lebih peralatan untuk berkomunikasi melalui bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth yang tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di loop tersebut.
- Switched topology memberikan konektifitas yang terbaik dan redundansi dengan mengimplementasikan arsitektur non-blocking, terdistribusi. Topologi ini terdiri dari satu atau lebih jalinan switch, tidak seperti Point-to-Point dan Arbitrated Loop, total bandwidth di topologi Switch bertambah dengan penambahan jumlah port. Sayangnya, SNIA pada saat ini belum punya set lengkap standar industri yang pada akhirnya menyulitkan penyebaran implementasi Switched Fabric SAN.
Bagaimana
standar Fiber Channel dikembangkan?
Standar
Fibre Channel terus dikembangkan melalui (American National Standards
Institute), yang merupakan badan yang mengatur standar industri Fiber Channel.
Group industri yang lain, termasuk Fibre Channel Industry Alliance (FCIA) dan
Storage Networking Industry Alliance (SNIA) yang merepresentasikan vendor
maupun pengguna, juga bekerja untuk set standar untuk industri Fiber Channel.
Usaha
kerjasama oleh vendor dan pengguna mendorong standarisasi dan interoperability
untuk peningkatkan adopsi SAN yang lebih luas.
Apakah
Fibre Channel Fabric (jalinan)?
Sebuah
jalinan (fabric) minimal sebuah switch Fiber Channel dalam topologi networking.
Fabric adalah teknologi routing, yang menyambungkan berbagai peralatan dalam
bentuk point-to-point. Fabric membentuk sambungan bandwidth lebar antar node di
SAN, yang tersambung satu dengan lainnya dalam jalinan (Fabric) dengan
menggunakan identifikasi yang unik.
Di
awal perkembangan Fiber Channel, konsep universal "Fabric" sangatlah
populer sebagai wahana pendukung topologi Fiber Channel yang independen. Konsep
tersebut berkembang dengan berbagai penyempurnaan dengan adanya topologi
Point-to-Point dan FC-AL.
Fabric
di rancang sebagai interface yang generik antara setiap node dengan
interkoneksi di lapisan fisik dari node-node ini. Dengan menambahkan interface
ini, setiap peralatan Fiber Channel dapat berkomunikasi melalui
"Fabric" tanpa perlu mempunyai pengetahuan tentang interkoneksi antar
node. Kita bisa menganalogikan “Fabric” ini dengan switch telepon dimana si
penelepon dan penerima telepon dapat berkomunikasi satu dengan lainnya tanpa
perlu mengetahui detail metoda / sambungan yang terjadi antara mereka.
Apakah
Fiber Channel Arbitrated Loop?
Arbitrated Loop - Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL)
adalah topologi yang paling sering digunakan, dan memungkinkan lebih dari dua
peralatan untuk berbicara pada bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan
fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth yang
tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di loop
tersebut.
Fibre
Channel-Arbitrated Loop adalah sebuah arsitektur share, yang mendukung
transportasi data pada kecepatan 100MBps atau 200MBps full duplex. Sama seperti
token ring, banyak servers atau peralatan penyimpan (storage) terhubung pada
segmen loop yang sama. Sampai dengan 126 peralatan dapat dihubungkan ke FC-AL,
meskipun biasanya arbitrated loop menampung 4 sampai 30 peralatan. Karena
arsitektur transport-nya share, peralatan harus memohon untuk mengakses loop
sebelum mengirimkan data. Fiber Channel memberikan sebuah set perintah,
berfungsi sebagai “polisi jalan raya”, untuk memberikan akses yang teratur dan
menjamin integritas data.
Bagaimana
tape drive SCSI di sambungkan ke Fiber Channel SAN?
Karena
hampir semua implementasi SAN menggunakan teknologi Fiber Channel, sebuah
standar industri untuk interface jaringan diperlukan. Sambungan ke Fiber
Channel membutuhkan Host Bus Adapter (HBA) yang terhuhung kepada setiap server
dan peralatan penyimpanan di SAN. Setiap port menggunakan sepasang fiber untuk
komunikasi dua arah, dengan pemancar (TX) terhubung ke penerima (RX) di ujung
kabel Fiber Channel.
Apakah
GBIC?
GBIC
(Gigabit Interface Converter) adalah transceiver yang removable di switch, hub
dan host Fiber Channel maupun Host Bus Adapters (HBA). GBIC mengkonversikan
satu bentuk sinyal ke bentuk yang lain (sinyal fiber-optic ke sinyal listrik),
dan merupakan komponen yang sangat kritis di transfer data berkecepatan tinggi.
Modul GBIC dapat di ganti pada saat terpasang, dan menyimpan informasi sistem
tentang peralatan yang tersambung ke jaringan. GBIC juga menjamin kualitas
sinyal maupun integritas data.
Apakah
interkonek?
Intekonek
adalah pipa fisik yang digunakan untuk sambungan kecepatan tinggi, bandwidth
lebar di dalam jaringan SAN. Dia mampu mengakses data pada kecepatan 100 kali
lebih cepat dari jaringan yang ada pada saat ini. Dia menyambungkan semua
komponen SAN, juga menyediakan scalability, konektifitas, kinerja dan
ketersediaan yang baik. Dia yang memungkinkan terhubungnya komponen yang
berbeda dalam SAN. I/O bus dan jaringan
adalah dua contoh dari interkonek.
Evolusi
SAN
Pada
hari ini
Pada
hari ini, SAN dapat secara effektif di jalankan di sebuah perusahaan, tanpa
resiko kerugian investasi infrastruktur, atau mengancam integritas dari data
yang disimpan. Banyak perusahaan terbaik telah sukses mengimplementasikan SAN,
dan akan terus melakukannya.
Dengan
berkembangnya teknologi, calon pengguna perlu memperoleh informasi tentang
standar industri yang spesifik ini sehingga pada saat mereka mengadopsi adalah
sesuatu yang di approve oleh asosiasi industri, pembuatan peralatan dan
pengembang. Beberapa industri perangkat
keras, industri perangkat lunak dan konsorsium industri, termasuk SNIA (Storage
Network Industry Alliance), FCIA (Fiber Channel Industry Association), dan FCA
(Fibre Channel Alliance) mereperesentasikan industri SAN. Untuk mempromosikan
dan mengadpsi standar SAN yang universal, group ini mengembangkan protokol
perangkat keras dan perangkat lunak yang universal.
Banyak
vendor dalam industri bekerja menuju solusi “open”, memberikan pilihan bagi
pengguna untuk mencampurkan dan mencari padanan produk, mengakomodasi
fleksibilitas yang maksimum dan memungkinkan hasil yang optimal dari SAN
mereka. Beberapa pembuat switch, sebagai contoh, bekerja keras agar switch
mereka dapat beroperasi dengan peralatan yang dibuat oleh pabrik lain dalam
lingkungan Fiber Channel. Hal ini merupakan kunci objektif, karena solusi yang
sifatnya tertutup & proprietary hanya akan menghalangi kemungkinan pemakai
untuk mencapai Return on Information Management (ROIM) yang tertinggi, dan akan
menghalangi pemakai untuk mencapai lingkungan terbaik untuk pemrosesan
penyimpanan data.
Industri
SAN umumnya mengadopsi Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) sebagai protokol
untuk pertukaran di dalam lingkungan switch maupun non-switch. Tidak
mengherankan jika FC-AL menjadi majoritas dalam implementasi SAN pada hari ini.
FC-AL memungkinkan lebih dari dua peralatan untuk berbicara pada bandwidth yang
sama. FC-AL memungkinkan fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi
lainnya. Bandwidth yang tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik
yang ada di loop tersebut. Setiap peralatan dalam FC-AL SAN harus memohon untuk
akses ke loop sebelum mengirimkan data. Fiber Channel memberikan sebuah set
perintah, berfungsi sebagai “polisi jalan raya”, untuk memberikan akses yang
teratur dan menjamin integritas data.
Meskipun Switch Fabric SAN telah berhasil di
implementasikan, teknik ini belum memiliki set standar yang lengkap yang di
sepakati oleh industri. Pengguna yang berkeinginan untuk melakukan investasi di
SAN ada baiknya mengimplementasikan topologi FC-AL, minimal sampai standar
protokol Switch telah di setujui. Pembuat Switch pada saat ini telah melepaskan
produk yang kompatibel dengan FC-AL, tapi bisa di upgrade untuk topologi
Fabric. Walaupun ada penundaan karena belum adanya standar yang lengkap untuk
Switch Fabric, pengguna masih akan tetap merasakan perbaikan kinerja yang bukan
main dalam arsitektur SAN dengan menggunakan topologi FC-AL.
Masa
mendatang
Potensi
teknologi SAN pada dasarnya tanpa batas. Kemajuan di bidang cabling dan
teknologi Fiber Channel terjadi secara terus menerus. Berbeda dengan mekanisme
transport data yang ada, teknologi fiber optik memberikan kemungkinan
peningkatan yang bukan main di kapasitas bandwidth. Kabel fiber optik
mengirimkan data melalui fiber dalam bentuk cahaya. Sebetulnya sebuah fiber
setipis rambut mampu untuk dilalui data berkecepatan 100 triliun bit per detik.
Saat
ini, backbone SAN dapat mendukung truput 1.025Gbps, peralatan dengan 2Gbps
truput akan tersedia tidak lama lagi, dan kenaikan eksponensial akan terjadi
lebih sering lagi di tahun mendatang. Pada saat bandwidth menjadi komoditi,
pertukaran data akan bebas dari keterbatasan dimensi besar, dan media
penyimpanan (storage) akan berukuran petabyta (sama dengan 1000 terabyte; sama
dengan 1000000 gigabyte). Untuk memenuhi kebutuhan akan interface fiber, vendor
media penyimpanan (storage) pada saat ini mendisain produk mereka dengan module
fiber backplane, controller dan disk.
Penawaran
teknologi dimasa mendatang termasuk teknologi backup “serverless”, yang
melepaskan tradisional interface di server dari fungsi backup, untuk
memungkinkan backup yang lebih cepat. Pada saat ini, berbagai platform hanya
dapat share media penyimpanan (storage) fisik dalam SAN. Dengan adanya standar
yang baru dan perkembangan teknologi, UNIX, NT, dan open sistem lainnya akan
mampu melakukan sharing data melalui file sistem yang sama. Beberapa vendor
besar di bidang SAN pada saat ini tengah mengembangkan produk yang di rancang
untuk truput 4Gbps.